" Selamat datang di www.khairilanwardiniy.blogspot.com"

Jumat, 09 Maret 2012

Palestina Berupaya Raih Kebebasan Lewat Sepakbola


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat 11 pemain timnas sepakbola Palestina bertanding melawan Nepal di Stadion Dashrath, Kamis (8/3/2012) lalu, mungkin hanya sebagian kecil dari 17 ribu penonton yang tahu bahwa Palestina punya tim sepakbola.
Faktanya, Palestina kala itu bermain di Piala AFC Challenge, sebuah turnamen yang berisi 'negara lapis kedua di Asia' dalam hal sepakbola.
"Kami adalah tim nasional tanpa negara," kata Abdallah Alfaraa, manajer tim Palestina.
Palestina adalah salah satu dari 208 anggota FIFA. Juga, satu dari 46 anggota asosiasi sepakbola Asia (AFC). Palestina juga punya liga profesional.
"Sangat penting bagi kami tampil di Piala Challenge," imbuh pelatih asal Yordania sperti dikutip dari CNN, Jumat (9/3/2012).
"Sepakbola adalah cara untuk mengatakan kepada dunia, bahwa kami adalah manusia, dan ingin mendapatkan kebebasan," imbuh Alfaraa.
Presiden FIFA Sepp Blatter yang membuka Piala AFC Challenge bersama Perdana Menteri Nepal Baburam Bhattarai mengatakan, olahraga tidak memiliki batas.
Di laga itu, Palestina kalah 0-2 dari Nepal. Konflik antara Palestina dengan Israel yang berkepnjangan, juga menjadi masalah bagi kompetisi sepakbola Palestina.
Liga profesional Palestina yang terdiri dari 12 tim, terbatas di Tepi Barat.
"Karena masalah politik yang kami hadapi dengan Hamas (yang menguasai Gaza), kami tidak memiliki liga di sana," jelas Alfaraa.
Untuk menggunakan sepakbola sebagai alat kebebasan dan pesan politik, Asosiasi Sepak Bola Palestina berencana menggelar turnamen internasional pada 15 Mei mendatang, tepat sehari setelah peringatan Nakba Day (Hari Bencana). Nakba Daya adalah hari di mana Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948.
Turnamen pada Mei nanti diikuti 11 tim, antara lain dari Italia, Irak, Vietnam, Tanzania, Mauritania, Bahrain, Yordania, dan Tunisia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar